Jumat, 01 Juni 2012

Cara Memasak Mie instan yang Sehat

Cara mengkonsumsi mie instan secara sehat? Apakah cara yang memasak yang disarankan dalam kemasan tidak sehat? Ya, pertanyaan ini mungkin muncul di kepala Temen-temen saat membaca judul di atas. Makanan yang diciptakan oleh Mamofuku Ando, seorang warga negara Jepang kelahiran Taiwan ini, benar-benar laris manis berkat kepraktisan pengolahan sebelum siap saji. Namun seiring perkembangan jaman, produksi mie instan sedikit demi sedikit mengalami perubahan dengan digunakannya zat-zat kimia dalam pembuatan, demi membuatnya lebih awet dan membentuk mie lebih sempurna.
Persoalannya sekarang, apakah dengan penggunaan zat-zat kimia pada mie instan tetap membuatnya aman untuk dikonsumsi? Meskipun diklaim tidak berbahaya bagi tubuh, secara umum terdapat 7 komponen dalam mie instan ?termasuk bahan pengawet, zat pewarna dan antioksidan dalam pembuatannya. Dengan kandungan bahan pengawet itulah, mie instan yang dikonsumsi secara rutin dan berkesinambungan dapat memicu gangguan kesehatan, terutama munculnya kanker. Meski belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hal tersebut, namun tidak ada salahnya jika Temen-temen memilih cara mengkonsumsi mie instan lewat membatasi konsumsi maksimal 3 kali dalam seminggu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain membatasi konsumsinya, cara mengkonsumsi mie instan lain bisa Temen-temen lakukan untuk membuat mie instan lebih aman. Hal ini terutama ditujukan bagi Temen-temen yang tidak dapat lepas dari mie instan demi menghemat pengeluaran, tidak ada makanan lain saat malam hari, hobi mengkonsumsi mie instan, atau alasan-alasan lain. Meski di balik kemasan mie instan telah dijelaskan bagaimana memasak mie instan tersebut, tetapi langkah-langkah yang dijelaskan tersebut (bisa dikatakan) masih kurang sehat, sehingga Temen-temen perlu tahu cara mengolah mie instan secara sehat sebagai berikut.


1. Saat memasak mie instan goreng, setelah direbus tiriskan dan bilas terlebih dahulu dengan air matang, sebelum menambahkan bumbu


2. Sedangkan untuk mie instan kuah, setelah mie direbus, jangan langsung dibubuhi bumbu mie instan. Tetapi tiriskan terlebih dahulu, lalu buang air sisa perebusan mie. Untuk kuah gunakan saja air panas yang baru.


Kedua cara ini berguna meminimalisir masuknya zat lilin ke dalam tubuh. Saat mie direbus, lilin bisa terlepas dari mie dan menyatu dengan air rebusan. Itulah sebabnya, sebaiknya jangan mengkonsumsi air rebusan mie.

Tidak sedikit mie instan yang mengandung lilin, tetapi campuran bahan seperti ini sering tidak tertera pada komposisi bahan di kemasannya. Padahal lilin bisa menyebabkan usus mengalami iritasi, akibatnya adalah penyerapan nutrisi dari makanan lain tidak bisa optimal.

Bahan yang dianggap lebih berbahaya adalah Natrium Karbonat, jumlah bahan ini cukup banyak didalam sebungkus mie instan, antara 30 - 40 persen. Penderita jantung koroner dan hipertensi sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung Natrium Karbonat. Sebab, mampu memicu meningkatnya tekanan darah

3. Jika memungkinkan, ganti bumbu yang ada di dalam kemasan mie instan dengan bumbu dapur alami, yakni menggunakan bawang putih, sedikit merica, kemiri, garam, dan minyak sayur. Jika tidak sempat menambahkan bahan - bahan tersebut, gunakan bumbu instan tersebut setengahnya saja

4. Karena kandungan gizinya yang kurang, penambahan sayuran sangat direkomendasikan. Banyak jenis sayur dapat anda tambahkan bila hendak mengonsumsi mie instan. Tetapi, jangan rebus terlalu lama karena zat gizi sayuran bisa hilang karena rebusan air panas


Kendati demikian, sebisa mungkin untuk menghindari konsumsi mie instan. Sebab, selain beberapa penyakit yang telah disebutkan di atas, terlalu banyak makan mie instan juga dapat menyebakan kanker dan kerusakan jaringan otak.

Perlu diingat, untuk menjalani cara mengkonsumsi mie instan secara sehat, Temen-temen jangan memasak mie bersama bumbunya. Bumbu untuk mie instan umumnya mengandung MSG, sehingga berpotensi menjadi karsinogen pembawa kanker jika dimasak dalam suhu di atas 120 derajat Celcius. Bagi Temen-temen yang mengidap darah tinggi, sebaiknya jangan gunakan bumbu yang terdapat dalam mie instan, karena akan meningkatkan tekanan darah tinggi ?hampir sama seperti bila Temen-temen mengkonsumsi ikan asin. Mie instan juga sebaiknya dihindari oleh Temen-temen yang menderita gangguan lambung, karena makanan ini mengandung ragi yang akan menambah gas di lambung, dan menyebabkan kumatnya penyakit.

Tak kalah penting yang harus dijalankan dalam cara mengkonsumsi mie instan secara sehat adalah jangan jadikan mie instan sebagai makanan utama sehari-hari. Dari penelitian, total energi yang didapatkan dari semangkuk mie instan kemasan 75 gram hanya sekitar 350 kilokalori energi yang berasal dari 8 gram protein, 15 gram lemak, 45 gram karbohidrat, serta protein dan vitamin lainnya. Untuk itu, Temen-temen sebaiknya menambahkan bahan-bahan lain untuk meningkatkan mutu gizi mie instan yang Temen-temen konsumsi seperti telur yang dapat meningkatkan kadar protein serta sayur-sayuran untuk meningkatkan kadar vitamin dan mineral seperti kol, sawi, tomat, dan lain sebagainya. Maka, menjadikan mie instan sebagai ‘pengganjal perut’ dalam keadaan darurat adalah cara mengkonsumsi mie instan terbaik. Tentu karena makanan instan ini bukan makanan sehat yang diperlukan tubuh setiap hari. Lagipula, kebutuhan tubuh akan energi dan nutrisi hanya mampu dipenuhi oleh cara mengkonsumsi makanan dan minuman secara benar dan tidak bisa “di-instan-kan”.

Sumber : Kaskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Electricity LightningCool Blue Outer Glow Pointer